Lirik Sekilas Keroncong Asli

JAUH-JAUH KE SUNGAI SERAYU, LIHAT PERAHU DI SISI KALI
DI SINI AKU MULAI TERMANGU, UNTUK ANDIL AGAR KERONCONG LESTARI 


Keroncong adalah musik asli kebanggan bangsa Indonesia. Musik ini pertamakali muncul di daerah/kampung Tugu di Batavia (red: Jakarta). Saat itu musik ini hanya dimainkan di gereja, dimana para pemainnya serta penyanyinya adalah warga Kampung Tugu yang notabene adalah kampung para pekerja Portugis yang terdiri dari masyarakat pribumi, maupun blasteran (indo) Portugis.

Asal nama Keroncong itu sendiri adalah istilah lain dari Ukulele/Cukulele, yang apabila dimainkan akan terdengar suara Crong..crong..

Pada perkembangannya, musik keroncong mengalami beberapa kali modifikasi. Dari bentuk Keroncong Tugu / Keroncong Asli, Gambang Kromong, Keroncong Modern, Keroncong versi Koes Plus hingga pada Campursari. Sejak jaman dahulu, Keroncong Asli itu dimainkan dengan alat-alat musik Gitar, Ukulele (cak & cuk), Cello, Bas cetol, Flute, dan Biola ini kemudian bisa ditambahkan dengan Oboe, Clarinet, bahkan bisa ditambah Kontra Bas serta Cello Gesek untuk sebuah pementasan orkestrasi. Saat segalanya sudah serba elektronik, maka lahirlah Keroncong Modern, dimana alat musik sudah menggunakan perangkat elektronik seperti Kibor (bisa untuk mewakili suara flute, dan perangkat musik lainnya).

Selain itu, perkembangan musik keroncong dipengaruhi oleh musik tradisi daerah.. Saat musik keroncong masuk wilayah Jawa Tengah, musik ini pun mengalami perubahan ritme dan diadaptasi menurut versi daerah. Hingga muncul keroncong versi Solo yang notabene iramanya mendayu-dayu. Misalnya Bengawan Solo, Tirtonadi, Putri Solo, Jembatan Merah dlsb. Hal tersebut lain dengan Keroncong versi kampung Tugu yang iramanya sangat rancak. Dari sinilah muncul istilah versi Portugis/Betawi yaitu Irama keroncong versi kampung Tugu.

Sebuah penampilan Keroncong Asli itu adalah penampilan formasi player yang baku dan lagu yang disajikan berupa lagu-lagu Keroncong, seperti Stambul, Keroncong, dan Langgam Keroncong, dimana tiap lagu-nya terdiri dari 32 birama. Selain itu bukanlah merupakan bentuk Keroncong Asli.

Agar tidak tergerus arus budaya manca yang sangat deras, perlu kiranya usaha untuk mempertahankan keaslian dari musik Keroncong, meskipun hanya lewat tulisan.

Sumber :


Drs.Yuana Arifien (alm) -> Composer, Arranger/Conductor orchestra, PNS & Produser acara musik
Ensiklopedi Musik
Erna Susianti (masyarakat pelaku keroncong)

Admin